Tuesday, January 20, 2009






















Salah satu acara TV yang aku sukai adalah acara khusus 80an oleh Metro, yang membahas artis, lagu, filem dan pernak penik tahun 80an. Ternyata peminatnya tidak sedikit. Boleh jadi pelaku 80an ingin mengenang indahnya masa muda dulu setelah mulai kikuk dengan peradaban sekarang, termasuk aku sendiri he..he... Setelah telinga orang 80an mulai tidak bisa menerima jenis – jenis musik jaman sekarang maka munculah memori musik tahun 80an, ada Dian Permanaputra, Fariz RM, Ikang Fauzi, atau dangdutnya bang haji Rhoma “Lari Pagi”.Disaat orang 80an sudah tidak bisa mengikuti sinetron tipi jaman sekarang, maka teringatlah senetron Tipi jaman 80an, seperti ; Serumpun Bambu, Rumah Masa depan, Si Unyil, Losmen, ACI, Oshin - terus apalagi ya ?

Cerita tahun 80an belum seru kalau belum mengenang gaya Lupus dengan permen karet, atau berlagak seperti dalam filem catatan si Boy. Kawan angkatan 80an, belum mengenal chating atau sms, jadi kalau mau mojok memakai gelombang radio dari jenis HT, 2m, CB. 80 meter atau interkom yang seharusnya dipakai komunikasi antar ruangan disulap menjadi komunikasi antar rumah sampai antar kampung, tentu saja pakai nama samaran istilah sekarang nickname. Pelajaran sekolah tahun 80an yang tidak terlupakan antara lain, menghapal P4 dengan butir – butirnya, menghapal nama – nama menteri, GBHN, dan tidak ketinggalan senam kesegaran jasmani, wah banyak ya ? Andai saja ada mesin waktu yang dapat membawa kembali ke tahun 80an ya.., Jika kawan ada yang kangen dengan 80an coba saja mampir ke :
http://komunitas80an.blogspot.com
www.jogja80an.com
www.radio80an.com
www.lapanpuluhan.org
Posted by Picasa

5 comments :

  1. betul mbak, zona 80..masih ada..!

    ReplyDelete
  2. Tayangan remaja waktu itu juga masih mendidik, tidak menyedihkan seperti sekarang...!

    ReplyDelete
  3. maab saia blom lahir..

    jd gag taw bagus apa ndak.

    salam kenal boz~

    ReplyDelete
  4. Salam kenal juga mas anggi, tahun 80an kami ya seusiamu sekarang, besok kalian akan mengenangnya juga seperti kami.

    ReplyDelete